oleh Syaikh Abu Abdirrahman Muhammad Al-Albani rahimahullah
تنكبوا
الغبار فإنه منه تكون النسمة
(
لا
أعلم له أصلا )
Hindari
debu, karena darinya lah timbulnya penyakit asma
[
aku tidak tahu sumbernya]
Saya
tidak mengetahui sumber hadits yang disebutkan oleh Ibnu Atsir dalam
kitab An-Nihayah
pada
maddah nasama
tersebut
seraya mengatakan sebagai hadits. Namun, saya tidak mendapati ia
menyebutkan sumber aslinya secara marfu' (sampai sanadnya kepada
Rasulullah -penj).
Ibnu
Saad dalam Thabaqat
Qubra VIII/198
meriwayatkan bahwa Abdullah bin Shaleh al-Mashri berkata, dari
Harmalah bin Imran apa yang diceritakan kepada Ibnu Sindir pengikut
(budak) Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam Ia
berkata, “Suatu saat datanglah Amr Ibnul Ash sedang Ibnu Sindir
telah bersama sekelompok orang. Tiba-tiba orang yang bergerombol
bermain-main menebarkan debu ke udara. Amr kemudian mengulurkan
imamah (surban)-nya seraya menutupi hidungnya dan berkata,
'Hatilah-hatilah kalian terhadap debu karena itu merupakan suatu yang
paling gampang masuknya dan paling sulit keluarnya. Bila debu telah
menembus ke paru-paru, maka timbulah penyakit asma.”
Jadi
di samping riwayat tersebut mauquf (terhenti kepada sahabat) juga
sanadnya tidak shahih. Alasannya:
- Ibnu Saad hanya menyadarkan riwayat terssebut tanpa menyebutkan kaitan antara dia dengan Abdillah bin Shaleh.
- Ibnu Shaleh itu lemah (hafalanya). Hal ini dinyatakan oleh Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah.
- Kaitan antara Harmalah dan Ibnu Sindir tdak dijelaskan, karena itu dikategorikan sebagai majhul (orang yang tidak dikenal).Wallahu Ta'ala a'lam, 'anil hamdulillahi rabbil 'alamin
sumber:
Al-Albani,
M. N. Silsilah
Hadits Dha'if dan Muadhu' Jilid I. Alih
bahasa oleh A.M Basalamah. 1995. Jakarta: Gema Insani Press.
Hlm.
38-39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar