disusun oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullahu
الدين هو العقل ومن لا دين له لاعقل له
"Agama adalah akal. Siapa yang tidak memiliki agama, tidak
ada akal baginya."
Hadits tersebut batil. Diriwayatkan oleh Imam an-Nasa'i dari Abi Malik
Basyir bin Ghalib. Kemudian ia berkata,"Hadits ini adalah batil
munkar." Menurut saya, kelemahan hadits tersebut terletak pada seorang
sanadnya yang bernama Bisyir. Dia ini majhul (asing/tidak dikenal). Inilah yang
dinyatakan oleh al-Uzdi dan dikuatkan oleh adz-Dzahabi dalam kitab Mizanul
I'tidal dan al-Asqalani dalam Lizanul Mizan.
Satuhal yang perlu digaris bawahi disini ialah bahwasanya di semua
riwayat/hadits yang menyatakan keutamaan akal tidak ada yang sahih. Semua
berkisa rantara dha'if dan maudhu'. Saya telah menelusuri semua riwayat tentang
masalah keutamaan akal tersebut dari awal. Di antaranya apa yang diutarakan
oleh Abu Bakar bin Abid Dunya dalam kitab al-Aqlu wa Fadhluhu. Disitu
saya dapati ia menyebutkan, "Riwayat ini tidaklah sahih."
Kemudian Ibnu Qayyim dalam kitab al-Manar halaman 25 menyatakan,
"Hadits-hadits yang berkenaan dengan akal semuanya dusta belaka."
rujukan : Silsilah Hadits Dha'if dan Maudhu' Jilid I, cetakan Gema Insani Press tahun 1416 H/1995 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar