Ahlan wa sahlan bagi pengunjung yang dirahmati Allah sekalian. Dipersilakan bagi pembaca atau pengunjung untuk menyebarkan isi atau meteri dari blog ini dengan menjaga amanat ilmiah, dengan mencantumkan link website ini. Semoga dapat menjadi amal kebaikan kita di akhirat kelak. Aamiin

Rabu, 12 Desember 2012

Debu, timbulnya Penyakit Asma?



oleh Syaikh Abu Abdirrahman Muhammad Al-Albani rahimahullah



تنكبوا الغبار فإنه منه تكون النسمة 
 
( لا أعلم له أصلا )

Hindari debu, karena darinya lah timbulnya penyakit asma
 [ aku tidak tahu sumbernya]


      Saya tidak mengetahui sumber hadits yang disebutkan oleh Ibnu Atsir dalam kitab An-Nihayah pada maddah nasama tersebut seraya mengatakan sebagai hadits. Namun, saya tidak mendapati ia menyebutkan sumber aslinya secara marfu' (sampai sanadnya kepada Rasulullah -penj).
      Ibnu Saad dalam Thabaqat Qubra VIII/198 meriwayatkan bahwa Abdullah bin Shaleh al-Mashri berkata, dari Harmalah bin Imran apa yang diceritakan kepada Ibnu Sindir pengikut (budak) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Ia berkata, “Suatu saat datanglah Amr Ibnul Ash sedang Ibnu Sindir telah bersama sekelompok orang. Tiba-tiba orang yang bergerombol bermain-main menebarkan debu ke udara. Amr kemudian mengulurkan imamah (surban)-nya seraya menutupi hidungnya dan berkata, 'Hatilah-hatilah kalian terhadap debu karena itu merupakan suatu yang paling gampang masuknya dan paling sulit keluarnya. Bila debu telah menembus ke paru-paru, maka timbulah penyakit asma.”
      Jadi di samping riwayat tersebut mauquf (terhenti kepada sahabat) juga sanadnya tidak shahih. Alasannya:
  1. Ibnu Saad hanya menyadarkan riwayat terssebut tanpa menyebutkan kaitan antara dia dengan Abdillah bin Shaleh.
  2. Ibnu Shaleh itu lemah (hafalanya). Hal ini dinyatakan oleh Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah.
  3. Kaitan antara Harmalah dan Ibnu Sindir tdak dijelaskan, karena itu dikategorikan sebagai majhul (orang yang tidak dikenal).
     
    Wallahu Ta'ala a'lam, 'anil hamdulillahi rabbil 'alamin

sumber:
Al-Albani, M. N. Silsilah Hadits Dha'if dan Muadhu' Jilid I. Alih bahasa oleh A.M Basalamah. 1995. Jakarta: Gema Insani Press. Hlm. 38-39

Tidak ada komentar:

Posting Komentar